Sabtu, 03 Juni 2017

Day 8 - Awan Mencair


Awan sore itu tak sekadar melayang-layang membayangi langit. Ia semakin penasaran saja dengan keriuhan sore hari. Sore hari di bulan Ramadhan memang menjadi suasana yang paling dinanti. Barangkali awan bertanya, “Apa yang dinanti umat manusia?” Umat manusia kala itu saling bergerombol, bertegur sapa, bangkit setelah (mungkin) tidur seharian. Ya, itu adalah waktu berbuka. Waktu yang bisa menyatukan semuanya.
Langit mengizinkan awan tuk pergi. Setelah berpamitan, ia menumpahkan diri. Ia bukan lagi kristal-kristal kecil air yang menggumpal menjadi semacam permen kapas. Seperti anak yang diselimuti rasa penasarannya, ia segera menyongsong bumi. Kini ia adalah jarum. Orang-orang mengenalinya sebagai hujan. Gelombang pertama tiba, gerimis.
Terima kasih, hujan, kau telah datang. Semoga kau datang sebagai rahmat dari Tuhanmu, juga Tuhanku. Jarang kudapati dirimu akhir-akhir ini. Bisa jadi kau menghalangi orang yang hendak pulang dari masjid. Tapi dengan begitu kau menyatukan kami. Boleh jadi dua tiga orang bertemu di pinggir jalan gara-gara dirimu. Kemudian mereka meneguk teh hangat bersama atau menyantap mie di warung sederhana pinggir jalan. Kau selalu menciptakan suasana yang lebih dramatis, suasana penuh kenangan. Bahkan kenangan yang telah lama berlalu pun kau bawa. Manusia mengingat hari-hari dulu, nostalgia mereka bersama hujan.

#RamadhanInspiratif
#Challenge

#Aksara

0 Komentar:

Posting Komentar

Who am I

Arsyad M. D.
amdzulqornain@gmail.com